SISTEM BILANGAN | MATERI KELAS X SMK REKAYASA PERANGKAT LUNAK

 Modul Sistem Komputer - Kelas X

Materi: Memahami Sistem Bilangan

Pendahuluan: Sistem bilangan adalah cara untuk merepresentasikan nilai atau angka menggunakan simbol-simbol tertentu. Pada modul ini, kita akan mempelajari tiga sistem bilangan yang umum digunakan dalam sistem komputer, yaitu sistem bilangan desimal, biner, dan heksadesimal. Setelah memahami ketiga sistem ini, diharapkan Anda dapat mengonversi bilangan dari satu sistem ke sistem lainnya dan mengenal penggunaannya dalam dunia komputer.

  1. Sistem Bilangan Desimal: Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang umum kita gunakan sehari-hari. Sistem ini menggunakan 10 simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Setiap digit memiliki nilai berdasarkan posisinya dalam angka.

Contoh:

  • 127: angka ini memiliki nilai 100 + 20 + 7.
  1. Sistem Bilangan Biner: Sistem bilangan biner digunakan dalam dunia komputer karena komputer menggunakan dua tingkat tegangan sebagai dasar penyimpanan informasi, yaitu 0 dan 1. Setiap digit dalam sistem biner disebut "bit" (binary digit).

Contoh:

  • 101: angka ini memiliki nilai 1 * 2^2 + 0 * 2^1 + 1 * 2^0 = 5 dalam desimal.
  1. Sistem Bilangan Heksadesimal: Sistem bilangan heksadesimal sering digunakan dalam pemrograman dan representasi warna. Sistem ini menggunakan 16 simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Huruf A hingga F digunakan untuk merepresentasikan nilai 10 hingga 15.

Contoh:

  • 1A3: angka ini memiliki nilai 1 * 16^2 + 10 * 16^1 + 3 * 16^0 = 419 dalam desimal.
  1. Konversi Antara Sistem Bilangan:
  • Konversi Desimal ke Biner: Langkahkan pembagian angka desimal dengan 2 dan catat sisa bagi (0 atau 1) setiap langkah hingga hasil bagi menjadi 0. Susun sisa-sisa tersebut secara terbalik untuk mendapatkan angka dalam sistem biner.

Contoh:

  • 10 desimal ke biner: 10 / 2 = 5 (sisa 0), 5 / 2 = 2 (sisa 1), 2 / 2 = 1 (sisa 0), 1 / 2 = 0 (sisa 1).

  • Hasilnya adalah 1010 dalam biner.

  • Konversi Biner ke Desimal: Kalikan setiap digit biner dengan 2^n, di mana n adalah posisi digit tersebut (dimulai dari 0 pada digit paling kanan) dan jumlahkan semua hasilnya.

Contoh:

  • 10101 biner ke desimal: 1 * 2^4 + 0 * 2^3 + 1 * 2^2 + 0 * 2^1 + 1 * 2^0 = 16 + 0 + 4 + 0 + 1 = 21 dalam desimal.

  • Konversi Desimal ke Heksadesimal: Langkahkan pembagian angka desimal dengan 16 dan catat sisa bagi. Untuk nilai 10 hingga 15 dalam heksadesimal, gunakan simbol A hingga F.

Contoh:

  • 255 desimal ke heksadesimal: 255 / 16 = 15 (sisa 15), 15 / 16 = 0 (sisa 15).

  • Hasilnya adalah FF dalam heksadesimal.

  • Konversi Heksadesimal ke Desimal: Kalikan setiap digit heksadesimal dengan 16^n, di mana n adalah posisi digit tersebut, dan jumlahkan semua hasilnya.

Contoh:

  • 1A heksadesimal ke desimal: 1 * 16^1 + 10 * 16^0 = 16 + 10 = 26 dalam desimal.

Latihan:

  1. Ubahlah angka berikut ke dalam sistem biner: a) 25 desimal b) 79 desimal c) 128 desimal

  2. Konversikan angka-angka berikut ke dalam sistem desimal: a) 10101 biner b) 11011 biner c) 1A heksadesimal

  3. Ubahlah angka berikut ke dalam sistem heksadesimal: a) 234 desimal b) 79 desimal c) 1011 biner

Kesimpulan: Dalam modul ini, kita telah mempelajari sistem bilangan desimal, biner, dan heksadesimal serta cara konversi antara ketiga sistem tersebut. Pengetahuan tentang sistem bilangan ini sangat penting dalam pemrograman dan pemahaman komputer secara keseluruhan. Latihan-latihan di atas dapat membantu meningkatkan pemahaman Anda tentang materi ini.

Continue reading SISTEM BILANGAN | MATERI KELAS X SMK REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Komponen Sistem Berorientasi Objek | XI RPL

        Struktur dari komponen di dalam system yang berorientasi objek. Terlebih dahulu objek adalah sebuah kombinasi antara struktur suatu data dan juga perilaku dalam entitas dan juga mempunyai nilai tertentu yang dapat membedakan sebuah entitas tersebut.

    Dan berorientasi memiliki arti suatu organisasi perangkat lunak atau software untuk menjadi kumpulan dari sebuah objek tertentu yang memiliki struktur data serta perilakunya, setiap objek memiliki identitas yang bisa diukur dan mempunyai jumlah nilai yang akan bertujuan untuk dapat membedakan entitas antara objek yang lainnya. Di dalam objek memiliki sifat konkrit yang berkaitan dengan identitas objek yang berfungsi untuk dapat membedakan setiap objek meskipun nilai dari atributnya hampir sama.

    Sebuah objek yang terbagi saat berada dalam atribut, operasi, hubungan, metode hubungan, dan juga makna yang memiliki bentuk yang sama akan membuat sebuah kelas. Ini merupakan sebagai wadah bagi objek yang bisa digunakan untuk menciptakan sebuah objek atau bisa disebut suatu kelas objek yang menggambarkan suatu kumpulan dari sebuah objek yang memiliki sifat, perilaku umum, yang juga relasi umumnya terhadap sebuah objek yang lain dan semantik umum.

A. Struktur Antarkomponen

    1. Component Diagram

        Componen Diagram merupakan salah satu model diagram di dalam diagram UML(Unifield Modelling Language).  Diagram ini memiliki karakter tersendiri, yang membedakannya dengan diagram lainnya.  Componen Diagram digunakan untuk pemodelan aspek fisik suatu sistem.  Aspek fisik inilah yang dikatakan komponen dalam UML.  Umumnya, komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, atau dapat berasal dari komponen yang lebih kecil.  Komponen tersebut dapat berupa tabel, file, data, file exe, dynamic library, dokumen dan lain-lain.

    a. Tujuan Component Diagram

            Component Diagram ini sangat peting karena jika diagram ini dilewatkan, aplikasi tidak dapat dilaksanakan secara efisien.  Component Diagram yang dipersiapkan dengan baik sangat penting untuk aspek-aspek lain dalam aplikasi misal kinerja (perfomance), perawatan (maintenace) dan lain-lain.

Berikut tujuan Component Diagram :

1). Memvisualisasikan komponen dari suatu sistem.

2). Membangun file-file yang dapat dieksekusi dengan menggunakan teknik forward and reverse engineering.

3). Menjelaskan organisasi dan hubungan dari komponen. 

            Selain berfokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada dalam sistem, Componen Diagram juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut :

1). Sourche code program perangkat lunak.

2). Komponen Executable yang dilepas ke user.

3). Basis data secara fisik

4). Sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain.

5). Framework sistem.


    b.Cara Mendefinisikan Komponen

Berikut ini merupakan beberapa cara mendefinisikan komponen :

1). Untuk Mendefinisikan komponen, ada beberapa hal yang harus diidentifikasikan sebagai berikut :

    a). File-file yang digunakan dalam sistem atau aplikasi.

    b). Pustaka (Library) dan dokumen yang berhubungan dan relevan dengan aplikasi.

    c). Hubungan antardokumen tersebut.

2). Setelah menentukan dan mengidentifikasikan dokumen, file atau library yang akan ditampilkan dalam diagram komponen, selanjutnya lakukan langkah berikut :

    a). Tentukan nama yang akan dicantumkan dalam diagram.  Nama komponen dapat                     berupa nama file langsung yang digunakan atau suatu blok tertentu, misalnya                         Database.

    b). Siapkan desain posisi layout diagram komponen (memanjang atau menyamping)                     sebelum menggunakan perangkat lunak pemodelan UML untuk menggambarnya.

    c). Apabila diperlukan, Tulislah catatan-catatan kecil untuk menjelaskan hal khusus.

baca juga puisi penyair tanah air di Rumah Puisi

Continue reading Komponen Sistem Berorientasi Objek | XI RPL

Teknologi Pengembangan Aplikasi Mobile | XII RPL



  

Dengan berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat, berpengaruh pula perkembangan perangkat mobile saat ini, sehingga perangkat mobile semakin familiar dikalangan masyarakat.  dengan adanya perkembangan teknologi ini sangatlah membantu dalam menyajikan informasi yang cepat dan efisien dengan pengaksesan internet melalui perangkat mobile.  walaupun perangkat mobile merupakan small device dengan layar yang terbatas, tetapi penyajiannya tidak kalah keren layaknya informasi yang di akses melalui personal coomputer.

Suatu sistem operasi ponsel (mobile operating system) akan bertanggungg jawab dalam dalam mengoperasikan berbagai fungsi dan fitur yang ada dalam perangkat ponsel tersebut seperti, schedulling task, keyboard, WAP, email, text message, singkronisasi dengan aplikasi dan perangkat lain, memutar musik, camera, dan mengontrol fitur-fitur lainnya.  Banyak perusahaan ponsel yang membenamkan system operasi dalam produknya baik PDA, Smartphone maupun Handphone.

1.    Konsep Aplikasi Perangkat Bergerak

Hampir semua perangkat elektronika digital memiliki sistem operasi.  penyebabnya, sistem operasi berperan menjembatani dan mengatur kinerja software aplikasi dengan hardware perangkat yang bersangkutan.  Demikian juga untuk handphone atau.  perangkat ini juga memiliki sistem operasi.  Bahkan karena perkembangannya yang sangat pesat, banyak vendor yang berlomba-lomba mengembangkan dan membuat sistem operasi untuk Smartphone atau Handphone.

Sistem informasi harus dirancang fleksibel sehingga para software developer lebih mumudahkan untuk menciptakan aplikasi dengan fitur yang lebih canggih.  Selain berfungsi mengontrol sumber daya hardware dan software ponsel seperti keypad, layar, phonebook, baterai,  dan koneksi ke jaringan.

berikut beberapa karaktek perangkat bergerak :

a. Ukuran yang kecil

salah satu karakter perangkat bergerak (mobile) adalah ukurannya yang kecil.  Diharapkan dengan ukurannya yang kecil ini dapat memberikan kenyamanan dan mobilitas kepada konsumen sebagai pengguna.

b. Memori yang terbatas

Perangkat mobile juga memiliki memori yang kecil yaitu Primary (RAM) dan Secondary (Disk).  Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang memengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis perangkat lain.  dengan pembatasan jumlah dan memori, pertimbangan-pertimbangan khusus harus diambil untuk memelihara pemakaian sumber daya yang mahal.

c. Daya proses yang terbatas

Sistem mobile tidaklah setangguh desktop.  ukuran teknologi dan daya biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari sumber daya ini.  hard disk dan RAM dapat anda temukan dalam ukuran yang pas dengan kemasan yang kecil

d. Mengasumsi daya yang rendah

Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesih desktop.  perangkat ini harus menghemat daya karena mereka berjalan pada keadaan dimana daya yang disediakan dibatasi oleh baterai-baterai.

e. Masa Hidup yang pendek

perangkat-perangkat konsumen ini menyala dalam hitungan detik dan sebagian besar dari mereka selalu menyala.  Contoh kasusnya ialah sebuah smartphone booting dalam hitungan detik dan sebagian orang tidak mematikan smartphone mereka, bahkan ketika malam hari.

baca juga puisi penyair tanah air di Rumah Puisi

 2.    Prosedur Penggunaan Aplikasi Perangkat Bergerak

Jenis-jenis mobile device di antaranya Graphic Calculator, Handheld PC. Notebook PC, PDA, Pocket Computer, dan Ultra-Mobile PC. Prosedur standar dalam menggunakan aplikasi perangkat bergerak dengan menggunakan Android Device Manager. Android Device Manager (ADM) identik dengan perangkat lunak besutan Google yang memiliki fungsi untuk melacak smartphone Android yang hilang, menghapus data dari jarak jauh, melindungi stnartphone saat terjadi factory reset paksa, dan mengunci smartphone agar tidak dapat digunakan oleh orang lain. 

a.       Prosedur Mengaktifkan Android Device Manager 

Secara default, Android Device Manager pada ponsel terbaru pada dasarnya sudah aktif. Namun, pilihan menghapus data dari jarak jauh harus diaktifkan secara manual terlebih dahulu. Diawali dengan mengakses melalui "Google Settings” yang ada dimenu utama kemudian pilih Security à aktifkan Remotely locate this device dan Allow remote lock and erase. Dengan menyalakan Remotely this device dengan tujuan mengizinkan Google untuk melacak keberadaan perangkat Android. Sementara Allow remote lock and erase dengan maksud mengizinkan Google untuk mengunci dan menghapus data di dalam perangkat Android secara jarak jauh. 

b.      Penggunaan Kunci Layar 

Penggunaan kunci layar merupakan hal yang sederhana, tetapi berdampak besar pada keamanan dalam menggunakan smartphone android. Dengan menggunakan kunci layar dalam bentuk password, PIN, pola, atau pembaca sidik jari tentunya seseorang yang tidak bertanggung jawab tidak dapat berbuat banyak karena satu-satunya jalan adalah harus melakukan factory reset. Ponsel dengan OS Android 5.0 Lollipop ataupun versi terbaru sudah dilengkapi dengan fitur Factory Reset Protection. Dengan demikian ketika seseorang melakukan factory reset melalui menu recovery, smartphone tidak akan dapat digunakan sebelum memverifikasi ulang kepemilikan dengan akun Google yang sebelumnya digunakan pada smartphone. 

c.       Pastikan GPS dan Izin untuk Mengakses Lokasi Diberikan 

OS Android sudah dilengkapi dengan perizinan aplikasi individual sehingga memperbolehkan atau tidak izin yang diminta aplikasi. Untuk alasan menghemat daya, ada kalanya memang sengaja mematikan fungsi penting seperti GPS, sinkronisasi, bahkan data internet. Cara mengaktifkan GPS bisa melalui Quick settings atau melalui menu pengaturan (setting). 

d.      Persyaratan Lain yang Dibutuhkan 

Agar Android Device Manager dapat digunakan secara maksimal, smartphone Android harus memenuhi persyarakat sebagai berikut. 

§  Perangkat Android harus terhubung dengan internet, jadi pastikan tidak menonaktifkan data 

§  Perangkat aktif dan sudah login dengan akun Google 

§  GPS menyala dan izin untuk mengakses lokasi diberikan 

§  Mengizinkan ADM untuk mengunci perangkat dan menghapus data (nonaktitkan secara default, jadi pastikan sudah mengaktitkannya) 

§  Mengizinkan ADM untuk mencari perangkat (aktif secara default) 

e.       Cara MelacakSmartphoneyangHilang dengan Android Device Manager 

Untuk melacak smartphone Android yang hilang bisa melalui browser, baik di komputer, laptop, PC, smartphone, atau melalui aplikasi Android Device Manager. Untuk opsi browser, kunjungi : https://www.google.com/android/devicemanager. Selanjutnya, masuk dengan akun Google yang sama digunakan pada smartphone Android Website ADM akan melacak lokasi keberadaan ponsel Android lengkap dengan peta, nama lokasi, info kapan terakhir digunakam     beserta perkiraan akurasi letaknya. 

f.        Fitur-Fitur Android Device Manager

Ada tiga pilihan yang dapat dilakukan pada smartphone yang hilang, yaitu ring, lock. dan erase. 

§  Ring bcrfungsi untuk mcnderingkan atau membunyikan smartphone Android tersebut, seperti ketika seseorang sedang menelpon. Suara dering telepon akan berbunyi dengan volume maksrmal selama 5 menit walaupun pada smartphone Android dalam keadaan silent. 

§  Lock digunakan untuk mengunci smartphone Android yang hilang dengan password walaupun sebelumnya tidak menggunakan password. Dengan password yang dibuat secara darurat ini, minimal seseorang yang tidak bertanggung jawab tidak dapat menggunakan atau melihat data yang ada pada smartphone sehingga mengurangi risiko disalahgunakan. 

§  Erase. Fitur ini akan menghapus semua data pada smartphone Android yang hilang, termasuk foto, video, pengaturan, dan aplikasi, Jika pilihan Erase ini diambil, Anda tidak bisa lagi melacaknya menggunakan Android Device Manager. Minimal, data-data di dalamnya aman karena terhapus. Data yang tersimpan di microSD mungkin tidak dapat dihapus Oleh fitur erase ini. 

 

Continue reading Teknologi Pengembangan Aplikasi Mobile | XII RPL